Jumat, 27 Mei 2011

Betapa Dekatnya Pertolongan Allah



Hari-hari yang penuh hujan di awal musim semi. Dua minggu lebih, kami di Krakow sedang memiliki permasalahan nan kompleks, sibuk luar biasa. Selain sulitnya bergerak akibat usai terpeleset di lantai sehingga aliran darah tidak lancar dan mengharuskanku bolak-balik ke dokter, anak-anak pun sedang flu berat saat pergantian musim. Terbayanglah ribetnya urusan dalam rumah karena di awal mei, kami berencana menempati appartemen yang baru, sedangkan urusan packing di appartemen lama masih berjalan sekitar 20 persen. Dan liburan panjang dengan suhu yang masih naik-turun menyebabkan stok makanan di rumah menipis, tak ada kedai atau supermarket yang buka.
Seminggu sebelum itu sebenarnya adalah suasana yang lumayan membahagiakan bagi muslim Krakow, sebab perjuangan mewujudkan sebuah masjid di kota ini sudah memiliki titik terang. Hanya dikarenakan liburan panjang di hari yang disebut-sebut perayaan paskah bagi kebanyakan penduduk sini, maka pemasangan listrik di ruangan masjid masih tertunda. Insya Allah, di rubrik berita, hal ini akan saya infokan tersendiri.
Saya sangat terkejut atas peristiwa yang baru-baru dialami oleh kami sekeluarga ini. Sebut saja si Gabi, pemilik appartemen yang kami sewa di sini, tiba-tiba tanpa ba-bi-bu datang dan menggeledah appartemen yang kami tempati, tanpa mempedulikan rasa keberatan saya (selama ini jika kita ingin bertamu atau akan bertemu dengan teman-teman, rekan kerja, kolega dll, pastilah harus memiliki “janji waktu untuk pertemuan tsb”, sebagai tanda saling menghormati jadwal masing-masing, maka di hari itu adalah seolah saya menghadapi orang sinting). Tepat beberapa hari lalu di masa kekagetan luar biasa itu, Mama Si Gabi ‘ujug-ujug’ masuk mengatakan hanya mau melihat-lihat balkon, (namun dari balkon, dia leluasa melihat seisi rumah kami, ruang tamu dan kamar tidur, kala itu dihuni tumpukan kardus yang baru saja saya packing).
Karena ada suasana berantakan kardus-kardus tersebut, dia tunjukkan rasa emosinya, Mama Gabi marah-marah dalam bahasa Polish sambil membanting rice-cookerku, dia berteriak-teriak mengatakan bahwa percikan air bekas menanak nasi telah merusakkan dinding appartemen tersebut.
Kepada Gabi, Saya dan suami menjelaskan bahwa suatu hal yang lumrah kalau kardus-kardus menumpuk, sebab memang kami akan pindah dari situ dan sedang beres-beres. Juga, saya katakan pada Gabi, bukankah saya bisa membayar ganti rugi cat dinding (kira-kira diameter percikan air bekas rice-cooker tsb adalah sekitar 10 cm), namun rasanya si mama Gabi tidak perlu berteriak-teriak tanpa juntrungan seperti itu. Entah kenapa, sepertinya penjelasan Gabi kepada mamanya tidak dipahami dengan baik, Mama Gabi termasuk ‘mantan komunis’ yang memang punya latar belakang hidup yang kurang baik di Krakow ini. Sungguh situasi ketika itu adalah sangat konyol, berhadapan dengan orang jahil yang tidak mau dikritik atas kejahilannya. Padahal selama ini, kami selalu berprasangka baik terhadap mereka, terutama pada ketidak-ramahan si mama Gabi. Namun hari itu, dia makin menjadi-jadi, dia yang sudah berusia manula, sambil mengomel (yang saya tak paham maksudnya), lalu menghidupkan sebatang rokok dan mondar-mandir di appartemen kami dengan mengepul-ngepulkan asap rokoknya. Dan itu adalah pelanggaran hukum, tapi dengan cueknya dia tetap bersikap tak sopan. Kesimpulan yang kami tarik atas kronologis di hari itu adalah Gabi dan mamanya ini “tidak rela” kehilangan biaya sewa atas kepindahan kami, dan mereka tak rela pula mengembalikan uang deposit yang kami punya.
Selanjutnya dia banting pintu di ruang tamu hingga tiga kali seraya berteriak kencang meminta uang untuk merenovasi appartemen! Duh, Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun...Duhai Robbi, apakah dosa kami hingga perlakuan orang di depan mata ini sebegitu zalimnya? Dan yang paling lucu, memangnya kami ini ‘siapanya dia’, kok dimintai uang buat renovasi appartemennya? (kondisi appartemen lama yang biasa kami tempati itu adalah sangat cantik, bagus, rapi dan terbiasa kami rawat dengan baik selaku penyewa. Namun Mama Gabi tidak suka dengan rusaknya cat dinding 10 cm tadi, akibat percikan air rice-cooker yang saya ceritakan di atas). Logiskah gara-gara 10 cm cat dinding, tapi minta renovasi semua isi apartemen? Hmmm, dan banyak lagi prilaku dan ucapan Gabi dan mamanya yang membuatku terkejut dengan perasaan campur-aduk yang amat sangat, mereka berkata kasar, ucapan yang kotor, juga melanggar perjanjian-perjanjian selama ini, hal ini insya Allah detailnya akan saya kisahkan di momen kisah selanjutnya, sebagai contoh nyata kita harus ekstra-waspada dalam berbisnis dengan orang yang tidak mengenal Tuhan.
Sungguh efek yang luar biasa terhadap kesehatanku yang saat ini berada hampir di penghujung kehamilan. Sepulangnya mereka dengan mengumbar “notes” sepihak, saya muntah-muntah, tak ada makanan yang bisa masuk hingga beberapa hari, mulailah terganggu saluran pencernaanku, mungkin karena bercampur bau-bauan dari aroma rokok dan bahan kimia yang digunakan untuk bersih-bersih ruangan, mungkin pula akibat pengaruh psikologis yang mengharuskanku menelan pil kesabaran dengan penambahan dosis agar tak ikut tersulut emosi.
Dua hari kemudian, seluruh barang sudah kami packing, siap berpindah appartemen dengan jadwal lebih cepat, dan Gabi yang tadinya berminat menipu mentah-mentah dengan menyodorkan surat permintaan renovasi berbahasa Polish, yang salah satu point-nya adalah uang yang dimintanya hingga puluhan juta rupiah, ternyata harus sedikit “mengalah”. Dua orang teman Poland yang merupakan rekan kerja suamiku ikut datang dan berdebat hebat dengannya. Mereka menerjemahkan semua kalimat dalam surat itu yang kenyataannya memang “Gabi mau untung sendiri”. Jujur saja, ini pengalaman pertamaku bertemu seorang wanita penipu sadis di luar negeri, yang betapa kagetnya diriku, semua kalimat dan perjanjian yang ada ternyata ia langgar. Yang tetap ngotot meskipun sudah “kalah argumen” dengan teman-teman Poland sendiri. Hingga teman Poland kami itu memang berkata, “Janganlah kalian membenci ke semua orang Poland, hanya gara-gara wanita sinting yang satu ini... dia ini benar-benar bodoh dan sombong, kalau orang bodoh, tapi masih mau menerima kebenaran, pasti masih ada jalan atas suatu masalah. Tapi jika sudah sombong, yah... lebih baik cepat-cepat menjauh deh...buang-buang energi berurusan dengannya...”, saya dan suami memandang anak-anak yang tampak lelah. Kami pun teringat, bahwa mencintai atau membenci sesuatu memang harus selalu dikarenakan Allah ta’ala. Adalah suatu kesalahan kami, mempercayai seseorang yang memang tidak mengenal Sang Pencipta, astaghfirrulloh...
Di malam kepindahan dadakan itu usai “selesainya” urusan dengan Gabi, yang mana ia akhirnya telah ‘merampok’ uang sekitar 1000 Euro dari kami, sungguh terasa pertolongan Allah SWT buat kami. Teman-teman membantu suamiku memindahkan barang-barang ke rumah seorang teman muslim (karena jadwal pindah ke appartemen baru, masih dua hari kemudian). Satu teman wanita mengantarkan saya dan anak-anak ke hotel terdekat, hotel kecil yang dekat dengan kantor suami. Seusai menemani anak-anak tidur, barulah saya “mengadu” kembali pada-Nya, alangkah nikmatnya curhat pada Ilahi Robbi. Tadinya dalam hatiku, masalah ini memang harus diajukan ke pengadilan, agar tak ada lagi korban-korban penipuan si gabi dan mamanya, khususnya bagi para perantau di Krakow. Namun, kekasihku mengingatkan bahwa kami harus konsentrasi menyambut sang mujahid yang telah dinanti dua abangnya ini. Memang uang sejumlah kerugian itu cukup besar nominalnya buat kami, apalagi jumlah itu malah cukup untuk memasang listrik dan pipa air di masjid Krakow, namun beginilah suatu jalan perjuangan, tak cuma mengukir cinta dan senyum semangat, juga harus terus-menerus meningkatkan dosis pil kesabaran, menanamkan azzam untuk terus sabar dan ikhlas meskipun menemui kepahitan dan segala rasa sakit.
Terima kasih duhai sahabat yang mengirimkan pesan padaku, “Ummi... bagaimana kabarmu hari ini? Saya rindu pada tulisanmu, ummi... tentang hari-hari yang dijalani harus selalu disambut dengan sikap optimis, itu sangat memotivasi saya...”, juga pesan lainnya bernada sama, “Sungguh kita diuji oleh-NYA setiap waktu, dan Allah ta’ala tidak akan membebankan seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Saya termotivasi akan tulisan ummi”. Justru cambuk motivasi tersebut memang masih terus-menerus berproses, tak ada hamba-Nya yang hidup tanpa onak dan duri ujian. Sesungguhnya, saya pun masih amat terseok-seok mempelajari makna hidup tentang kesabaran dan keikhlasan.
Detik terkejutnya saya adalah keesokan harinya setelah check-out dari hotel, pertama, saya peluk sahabat, sister Yasmin, di appartementnya kami makan siang bersama. Dan itu adalah keajaiban : selera makan saya perlahan pulih, sudah seminggu saya tidak bisa makan apa-apa alias muntah melulu. Subhanalloh... Yasmin mendengarkan dengan empati tentang hal yang kami alami. Lalu Yasmin bercerita bahwa rezeki roti yang kami makan hari itu adalah bagaikan mukjjizat-NYA. Yasmin (yang juga sedang hamil) sudah lama kangen juga ingin membuat roti tersebut, namun hampir dua bulan ini alat pemanggangnya rusak, tukang reparasi sudah mengecek namun belum bisa memperbaiki. Tak disangka, pagi itu, saat Yasmin sudah mengetahui kepindahan dadakanku dan kami terpaksa tinggal di hotel beberapa hari, maka Yasmin bilang kepadaku untuk makan siang di rumahnya saja, dan entahlah, tiba-tiba ia hidupkan pemanggang roti, dan pemanggangnya menyala seperti biasa, Allahu Akbar! Roti buatannya memang sangat disukai anak-anakku. Ya Allah, terima kasih atas ukhuwah dan segala kucuran rezeki-Mu Yang Maha Luas.

Dua Remaja Inggris Jadi Tersangka Perusakan Masjid dan Penistaan Al-Quran


Polisi Lancashire, Inggris sudah menetapkan dua remaja berusia 18 dan 17 tahun sebagai tersangka dalam kasus perusakan masjid dan penistaan Al-Quran, yang terjadi tanggal 16 April kemarin di Chorley, Brooke Street.
Polisi mengatakan, kedua remaja itu masuk ke Masjid Dawat Ul Islam yang juga dikenal sebagai Masjid Chorley, dan melakukan perusakan interior masjid serta beberapa benda yang ada di dalamnya, termasuk sebuah Al-Quran. Kedua remaja itu juga mencoret-coret dinding masjid dengan kata-kata kasar yang ditujukan pada komunitas Muslim.
Investigasi yang dilakukan polisi tidak ditujukan pada kelompok anti-Islam tertentu, karena perbuatan itu diduga karena murni perbuatan individu. Namun peristiwa ini sempat membuat syok komunitas Muslim di kota Chorley.
"Seluruh anggota masyarakat harus menghormati setiap agama dan semua tempat ibadah. Chorley adalah tempat dimana warganya hidup saling berdampingan dan insiden seperti ini sangat jarang terjadi," kata Coun Hasina Khan, salah satu perwakilan masyarakat Chorley di Dewan Kota yang tinggal tidak jauh dari Masjid Chorley.
Masjid yang dibuka lima tahun lalu itu, mampu menampung lebih dari 500 jamaah dan masjid pertama yang dibangun di Chorley. Masjid itu memiliki fasilitas lengkap, mulai dari tempat berwudu dan dua ruangan salat yang luas di setiap lantai.
Dua remaja yang menjadi tersangka; Daniel Brow, 18, diberi penangguhan tahanan dengan jaminan, tapi ia harus hadir dalam persidangan tanggal 15 Juli mendatang dengan dakwaan tindak kriminal berlatar belakang rasis yang menyebakan kerusakan.
Sementara tersangka lainnya, seorang remaja 17 tahun yang dirahasiakan jati dirinya dan juga diberi penangguhan tahanan, akan disidangkan di pengadilan kenakalan remaja pada 5 Juli mendatang dengan dakwaan yang sama

Ingin Tau Perkembangan Perang Afghanistan Terkini? Pantaulah Twitternya Taliban


KABUL - Twitter merambah Taliban, meskipun hanya 140 karakter, media itu menjadi corong Taliban dalam informasi.

"Musuh menyerang di Khak-e-Safi, 6 mati," itu adalah tweet (kicauan) awal yang diposting Taliban ke dalam akun resmi Twitter mereka pada tanggal 12 Mei lalu.

Setelah posting pertama itu, puluhan tweet oleh Taliban dalam bahasa Inggris mulai rajin di posting, diikuti dengan link berita yang menuju ke situs resmi mereka alemarah.

Selain tweet dalam bahasa Inggris, Taliban juga memakai bahasa Pashto asli. Saat ini Taliban sedang membuat upaya bersama untuk membangun gerakan media, untuk memberitakan breaking news atau berita penting perang di Afghanistan.

Situs resmi kelompok ini berada di bawah bendera "Emirat Islam Afghanistan," mereka memberikan siaran pers dan update berita dalam berbagai bahasa seperti, Pashto, Dari, Arab, Urdu dan Inggris. Akun Twitter mereka yang beralamat di @alemarahweb, kini memiliki hampir 5.800 pengikut.

Baru-baru ini mereka juga meluncurkan serangkaian operasi media yang cerdas dan kompleks di belakang serangan besar Taliban. Dalam beberapa kasus memberikan informasi lebih cepat daripada "pesaing" mereka yang didanai NATO.

Contoh informasi mereka yang cepat adalah beberapa menit setelah ratusan tahanan Taliban berhasil meloloskan diri dari penjara Kandahar melalui terowongan bawah tanah, juru bicara Taliban secara terkoordinasi mengirim pesan email dan teks ke media lokal dan asing untuk mengumumkan operasi pembebasan tersebut.

NATO sendiri tidak mengetahui upaya pembebasan tersebut, setelah mendengar berita dari Taliban tersebut, NATO secara serampangan memberikan jawaban.

"Ini adalah perang propagandan, dan Taliban telah belajar bagaimana untuk memenangkan perang itu," kata Jawed Hamim Kaka, editor regional di harian Pajhwok, sebuah kantor berita resmi di Afghanistan. "Jika aku tidak bisa menghubungi lewat telepon, mereka akan kirim SMS, mereka mengirim email. Salah satu juru bicara Taliban bahkan mengirim saya pemberitahuan di Facebook

Situs Cara Membuat Bom Tidak Akan Diblokir Menkominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tidak akan memblokir situs yang membuat informasi bahan peledak dan cara membuat bom, sekalipun banyak dimanfaatkan oleh pelaku teror.

Menkominfo Tifatul Sembiring beralasan situs seperti itu masih dibutuhkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Kalaupun ada pelaku teror yang memanfaatkannya, itu hanyalah salah satu bentuk penyalahgunaan ilmu pengetahuan.

"Bukan kesalahan informasinya, tetapi orang yang menggunakannya. Ibarat sebilah pisau, tergantung orang yang menggunakannya," tegas Tifatul menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Pekan Informasi Nasional (PIN) di Solo, Sabtu (21/5).

Tifatul mengaku, sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), dia juga pernah mendapatkan pelajaran mengenai bahan peledak. Tetapi, sampai saat ini, dia tidak pernah menggunakannya.

Kendati tidak akan melakukan pemblokiran, tegas Tifatul, pihaknya tetap akan melakukan upaya antisipasi efek negatifnya. Salah satunya melalui kampanye gerakan internet sehat dan aman. "Orang tua juga harus membimbing dan mengawasi anak-anaknya saat mengakses internet," pesannya

Disiplin Taliban Dalam Menyebarkan Pesan


KABUL - Taliban juga menunjukkan disiplin luar biasa dalam distribusi pesan terpadu, pemimpin gerakan tersebut telah memilih dua juru bicara - Zabihuallah Mujahid dan Qari Yusuf Ahmadi.

Pasca kematian Usamah bin Ladin, yang pernah menjadi tamu terhormat dari Taliban, awal bulan ini, juru bicara kelompok itu menahan diri dari berbicara dengan para wartawan sampai kepemimpinannya menyetujui pernyataan formal.

Dari lapangan, prajurit Taliban menggambarkan ketatnya rantai informasi dalam distribusi pesan, dimana pesan tersebut disampaikan dari pejuang di lapangan yang menghubungi komandan operasional jika suatu operasi telah sukses dilaksanan. Dari komandan, laporan tersebut kemudian diteruskan ke kantor media Taliban.

"Telepon genggam, internet, televisi - semua diciptakan oleh Barat, tapi Islam mengijinkan kita untuk menggunakannya dalam batas-batas agama kita," kata salah seorang pejuang Taliban yang berbicara dari Pakistan melalui Google Chat, pekan ini. Ikon profile dari pejuang tersebut dalam akun Google nya menggunakan pesawat tempur.

"Sekarang, satelit internet penting bagi mujahidin," kata pejuang itu. "Dan karena kita menggunakannya untuk memerangi kafir, maka tidak apa-apa."

Media Afghan bernama Daily Lookout Afghanistan, sebuah situs online berbahasa Inggris membahas fenomena Twitter Taliban ini. Dalam editorialnya situs itu meminta media internasional jangan mempercayai Twitter Taliban, karena itu adalah propaganda murahan, tidak punya kredibilitas dan berisi kebohongan.

Namun sesungguhnya yang paling terpukul dalam perang media ini adalah Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), organisasai payung dimana NATO beroperasi di Afghanistan ini adalah pihak yang paling terpukul dengan adanya Twitter Taliban.

ISAF pun membalas, juga dalam akun Twitter mereka, "Apa itu? Twitter Taliban dalam bahasa Inggris? Kebohongan adalah kebohongan, tidak peduli bahasa apa," kicauan ISAF dalam akun resmi mereka @ISAFmedia.

Beginilah perang media, pihak yang diserang pasti menyerang balik, toh tidak ada yang sampai terluka atau mati dalam perang media ini, mereka hanya akan merasa kalah, meskipun itu dalam bentuk tulisan

Minggu, 22 Mei 2011

Syaikhul Azhar Serukan Mubarak untuk Diampuni Atas Kesalahannya

Minggu, 22/05/2011 09:04 WIB |

Syaikhul Azhar Dr. Ahmad Al-Thayyib menyerukan agar mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak "diampunkan", dalam kaitan penyelidikan terhadap dirinya atas tuduhan melakukan korupsi dan perintah melakukan serangan serta pembunuhan terhadap demonstran dalam revolusi rakyat yang menggulingkan rezimnya.
Dr. Ahmad At-Thayyib mengatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung yang akan diterbitkan hari Minggu (22/5).
Dalam pernyataan dalam surat kabar itu Dr. Ahmad at-Thayyin mengatakan bahwa "Mubarak telah melakukan banyak hal untuk Mesir dalam waktu yang panjang, dan hari ini Mubarak hanyalah sosok tua dan telah sakit-sakitan," maka perlu dipertimbangkan untuk mengampuninya secara hukum.
Sebelumnya sempat beredar laporan bahwa Mubarak (83 tahun) akan mendapat amnesti setelah ia menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka kepada rakyat Mesir dan menyerahkan seluruh kekayaannya untuk negara.
Namun pihak militer yang berkuasa di Mesir membantah keras mereka akan memberikan amnesti kepada Mubarak, menegaskan mereka tidak akan mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan untuk Mubarak dan keluarganya

Aktivis, Mantan Tahanan Guantanamo Dilarang "Terbang" ke Kanada

Minggu, 22/05/2011 09:41 WIB | 

Muazzam Begg, aktivis hak asasi manusia asal Inggris yang juga mantan tahanan penjara Guantanamo, dilarang naik ke pesawat yang akan ditumpanginya dengan rute perjalanan London-Toronto, pada Jumat (20/5).
Begg rencananya akan menghadiri konferensi tentang Islamofobia di Toronto, Kanada yang akan digelar keesokan harinya. Ia diundang sebagai pembicara dalam konferensi yang diselenggarakan oleh tim pengacara Omar Khadr, pemuda berusia 24 tahun, kelahiran Toronto yang menjadi tahanan di kamp Guantanamo atas dakwaan kejahatan perang.
Begg mengungkapkan, agen maskapai penerbangan yang akan di tumpangi mengatakan bahwa Komisi Tinggi Kanada di London menginformasikan tentang masalah keamanan terkait dirinya. Pihak maskapai berdalih, jika Begg menumpangi pesawat mereka, penerbangan akan dialihkan ke AS.
"Mereka mengatakan alasannya pada saya, mengapa mereka tidak mengizinkan saya naik ke pesawat yang akan membawa saya ke Kanada. Alasannya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan, mereka khawatir penerbangan akan dialihkan ke Amerika karena alasan keamanan," kata Begg.
Namun pihak Air Canada, Komisi Tinggi Kanada di London dan Departemen Luar Negeri tidak mau memberikan penjelasan terkait larangan terbang terhadap Begg.
Di Kanada, salah seorang kuasa hukum Omar Khadr, Dennis Edney mengatakan, pejabat di Departemen Luar Negeri Kanada memberitahu bahwa Begg dilarang masuk ke Kanada berdasarkan "kebijakan AS".
Di Inggris, Begg adalah aktivis yang sosoknya cukup dikenal di kalangan pejabat pemerintah. Begg yang menjadi direktur organisasi advokasi Cageprisoners sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri luar negeri dari berbagai negara, para deputi perdana menteri Inggris dan pejabat tinggi Inggris lainnya berkaitan dengan kegiatan advokasinya terhadap para tahanan.
Begg sendiri tidak pernah terbukti melakukan atau terlibat kegiatan terorisme, baik di AS maupun di Inggris. Sejak dibebaskan dari penjara Guantanamo pada tahun 2005, ia bebas saja bepergian ke Eropa, Asia dan Afrika.
"Saya diundang ke sebuah konferensi oleh para pengacara, dan ini semata-mata karena hubungan antar komunitas. Jadi agak aneh, jika saya tidak diizinkan masuk ke Kanada. Tapi saya kira, begitulah Amerika Utara, dan Amerika Utara berbeda dengan wilayah lainnya di dunia ketika menyangkut kasus-kasus seperti ini," tukas Begg dalam keterangan persnya di Richmond Hill. (ln/IW)

Sabtu, 21 Mei 2011

Iran Tangkap 30 Mata-mata AS

Jakarta - Pemerintah Iran telah menangkap 30 orang mata-mata Amerika Serikat. Para tersangka diketahui telah memberikan informasi kepada pejabat AS di kedutaan dan konsulat di tiga negara, termasuk Malaysia, Turki dan Uni Emirat Arab.

"Pasukan Kementerian Intelijen, dalam konfrontasi mereka dengan agen CIA telah menangkap 30 orang yang mata-mata untuk Amerika," demikian laporan televisi pemerintah, seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/5/2011). 

Pengumuman penangkapan tersebut dilakukan dua hari setelah Presiden AS Barack Obama berpidato di Timur Tengah. Dalam pidatonya itu, Obama menyebutkan Teheran mensponsori terorisme dan mencari senjata nuklir, namun Iran membantah tuduhan tersebut.

Sementara itu, Iran telah mengidentifikasi 42 petugas intelijen AS di 3 negara tersebut, dengan mengatakan bahwa "mereka terlibat dalam pengumpulan informasi tentang nuklir Iran, pertahanan udara dan bidang bio-teknologi."

Washington tidak memiliki representasi diplomatik di Iran sejak revolusi Iran 1979. Iran bisa menghukum mati mereka yang memata-matainya.

Kawat diplomatik yang pernah diungkap situs Wikileaks menunjukkan AS melakukan operasi pengumpulan informasi tentang Iran di negara-negara tetangga, di mana para diplomat mengumpulkan informasi intelijen dengan berpergian ke Iran.

Tentara Israel Tembaki Pengunjuk Rasa di Gaza

Diposting pada Jum'at, 20-05-2011 | 21:12:56 WIB

Pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah demonstran Palestina di perbatasan Jalur Gaza, melukai sejumlah demonstran anti-pendudukan.

Ratusan warga Palestina dan aktivis pro-Palestina melakukan pawai anti-Israel di dekat pagar perbatasan ketika penembakan terjadi.

Sedikitnya tiga demonstran terluka oleh tembakan dan banyak lainnya menderita iritasi akibat gas air mata, demikian laporan press tV pada hari Jumat.

Demonstrasi yang dinamai "Aksi Kemarahan dan Kembali ke Palestina," adalah bagian dari Nakba Day (Hari Bencana), menandai  63 tahun penjajahan Israel di Palestina.

Sebuah akun group facebook "Intifadah Ketiga Palestina"  sebelumnya meminta rakyat Palestina dan aktivis di semua negara sekitar tanah Palestina yang diduduki untuk bergabung dengan aksi protes setelah Shalat Jumat.

kelompok facenook tersebut juga meminta Mahmoud Abbas, kepala otoritas Palestina untuk bergabung.

Pada hari Minggu lalu, ribuan warga Palestina berkumpul di Tepi Barat yang diduduki Israel, Jalur Gaza, dan di perbatasan Israel dengan Lebanon dan Suriah untuk memperingati Hari Nakba.

Sedikitnya 10 orang meninggal dan lebih dari 110 lainnya luka-luka setelah tentara Israel menembaki ribuan pengungsi Palestina yang berunjuk rasa di sisi perbatasan Lebanon.

Di Dataran Tinggi Golan Suriah, setidaknya 12 pengunjuk rasa meninggal dan 30 lainnya luka-luka akibat kebengisan militer Israel.

Pasukan Israel juga menembak banyak orang Palestina sehingga menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka di Tepi Barat dan Gaza.

Pada tahun 1948, kedatangan tentara Israel telah mengusir ratusan ribu penduduk Palestina dari kampung halamannya untuk mengungsi di negara di sekitarnya. Mereka juga menghapus 500 desa dan kota Palestina dari Peta.

hukum Ulang Tahun

Pembahasan boleh tidaknya masalah ulang tahun seseorang atau organisasi memang tidak disinggung secara langsung dalam dalil-dalil syar‘i. Tidak ada ayat Al-Quran atau hadits Nabawi yang memerintahkan kita untuk merayakan ulang tahun, sebagaimana sebaliknya, juga tidak pernah ada larangan yang bersifat langsung untuk melarangnya.
Sehingga umumnya masalah ini merupakan hasil ijtihad yang sangat erat kaitannya dengan kondisi yang ada pada suatu tempat dan waktu.
Artinya, bisa saja para ulama untuk suatu masa dan wilayah tertentu memandang bahwa bentuk perayaan ini lebih banyak mudharat dari manfaatnya. Namun sebalik, bisa saja pendapat ulama lainnya tidak demkian, bahkan mungkin ada hal-hal positif yang bisa diambil dengan meminimalisir dapak negatifnya.
Mengapa demikian? Karena memang tidak didapat nash yang secara sharih melarang atau membolehkannya. Tidak terdapat dalam sunnah apalagi dalam Al-Quran. Sehingga dalam satu majelis yang di dalamnya duduk para ulama, perbedaan sudut pandang pun bisa saja terjadi, tergantung dari sudut pandang mana seorang melihatnya.
Pendapat yang Mengharamkan
Sebagian ulama yang berfatwa mengharamkan perayaan ulang tahun, berijtihad dari dalil-dalil yang bersifat umum. Misalnya, dalil-dalil yang melarang umat Islam meniru-niru perbuatan orang-orang kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka termasuk mereka
Kiranya para ulama itu memandang bahwa perayaan ulang tahun itu identik dengan perilaku orang-orang kafir. Sehingga mereka mengharamkan umat Islam untuk merayakannya secara ikut-ikutan.
Selain itu, oleh sebagian ulama, seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Seperti minuman keras, pesta musik, joget, dansa, campur baur laki-laki dan wanita. Bahkan banyak yang sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Seringkali juga pesta-pesta itu sampai melupakan niat utama, tergantikan dengan semangat ingin pamer dan menonjolkan kekayaan. Sehingga menimbulkan sifat riya’ dan sum’ah pada penyelenggaranya.
Yang Cenderung Membolehkan
Adapun sebagian lainnya dari para ulama, mereka cenderung membolehkan ulang tahun. Dengan landasan dasar bahwa ulang tahun bukanlah ibadah ritual. Sehingga selama tidak ada larangannya yang secara langsung disebutkan di dalam nash Quran atau sunnah, hukum asalnya adalah boleh. Sesuai dengan kaidah al-ashlu fil asy-yaa’i al-ibahah. Bahwa kaidah dasar dari masalah muamalahadalah kebolehan, selama tidak ada nash yang secara tegas melarangnya.
Adapun alasan peniruan orang kafir, dijawab dengan argumen bahwa tidak semua yang dilakukan oleh orang kafir haram dikerjakan. Hanya yang terkait dengan peribadatan saja yang haram, adapun yang terkait dengan muamalah, selama tidak ada nash yang langsung melarangnya, hukumnya tidak apa-apa bila kebetulan terjadi kesamaan.
Misalnya, kebiasaan pesta pasca panen di suatu negeri yang masih kafir. Apakah bila ada kebiasaan yang sama di suatu negeri muslim, dianggap sebagai bentuk peniruan? Tentu tidak, sebab hal itu dipandang sebagai ‘urf yang lazim, tidak ada kaitannya dengan wilayah kekufuran atau kebatilan.
Para ulama dari kelompok ini cenderung menetapkan ‘illat haramnya peniruan pada orang kafir berdasarkan titik keharamannya. Bukan semata-mata dilakukan oleh mereka. Misalnya, kebiasaan orang kafir memberikan sesaji kepada gunung yang mau meletus, maka hukumnya haram bagi muslimin untuk melakukannya.
Adapun bila ada nash secara langsung dari Rasulullah SAW untuk tidak meniru suatu perbuatan tertentu, maka wajib bagi tiap muslim untuk mengikuti perintah beliau. Misalnya, larangan Rasulullah SAW bagi umat Islam untuk mencukur jenggot dan memelihara kumis, sebab dianggap menyerupai orang kafir. Maka larangan itu tetap berlaku, meski pun orang kafir sendiri telah merubah kebiasaannya.
Beberapa Pertimbangan
Bila kita ingin meletakkan hukum merayakan ulang tahun, kita harus membahas dari tujuan dan manfaat yang akan didapat. Apakah ada di antara tujuan yang ingin dicapai itu sesuatu yang penting dalam hidup ini? Atau sekedar penghamburan uang? Atau sekedar ikut-ikutan tradisi?
Yang kedua, apa manfaat acara seperti itu? Adakah sesuatu yang menambah iman, ilmu dan amal? Atau menambah manfaat baik pribadi, sosial atau lainnya?
Yang ketiga, adakah dalam pelaksanaan acara seperti itu maksiat dan dosa yang dilanggar?
Yang keempat, bila ternyata semua jawaban di atas positif, dan acara seperti itu menjdi tradisi, apakah tidak akan menimbulkan salah paham pada generasi berikut seolah-olah acara seperti ini harus dilakukan? Hal ini seperti yang terjadi pada upacara peringat hari besar Islam baik itu kelahiran, isra` mi`raj dan sebagainya.
Jangan sampai dikemudian hari, lahir generasi yang menganggap perayaan ulang tahun adalah sesuatu yang harus terlaksana. Bila memang demikian, bukankah kita telah kehilangan makna?