Jumat, 22 April 2011

Virus baru

Waow! Ada Virus yang Bermanfaat Untuk Perpanjang 'Umur' Baterai Ponsel

Diposting pada Ahad, 12-12-2010 | 22:26:22 WIB
Baterai kini masih menjadi permasalahan utama bagi sejumlah pengguna ponsel. Seringkali di tengah aktivitas baterai tiba-tiba ngedrop. Beruntung jika Anda membawa charger, tapi betapa repotnya bila Anda lupa membawa charger.

Sejumlah ilmuwan kini tengah mengembangkan sejumlah metode yang dapat membantu mengatasi permasalahan daya tahan baterai pada ponsel.

Ilmuwan di University of Maryland, School of Engineering and College of Agriculture and Natural Resources, A. James Clark mengklaim menemukan cara baru untuk menambah 'umur baterai lithium pada smartphone. Caranya? ia mengembangkan sebuah baterai yang telah diinjeksi dengan virus dari tanaman tembakau.

Berdasarkan penelitiannya, virus tersebut diklaim mampu memperpanjang daya tahan baterai hingga 10 kali lipat dari daya tahan normal. Demikian dilansir Geek, Sabtu (11/12/2010).

Virus yang ditanam pada baterai adalah virus mosaik tembakau (TMV) yang menyerang tembakau dan berbagai macam sayuran. TMV adalah virus yang sangat baik untuk proses pembaharuan diri, dan para peneliti telah menggunakannya untuk memasukkannya ke dalam baterai lithium ion. Bentuk batang kecil dari TMV dilapisi dalam film tipis konduktif yang kemudian menjadi baterai. Namun struktur TMV dikenal sangat rumit.

Penemuan ini diharapkan dapat membantu sejumlah industri yang memproduksi sejumlah produk yang menggunakan tenaga baterai di kemudian hari. Termasuk untuk pengembangan mobil listrik.

Pendorong Jihad di Indonesia: Kristenisasi, Bukan Yahudi

Pendorong Jihad di Indonesia: Kristenisasi, Bukan Yahudi



Keberadaan menorah terbesar di dunia, di Sulawesi Utara, seperti mendukung dugaan bahwa komunitas Yahudi Indonesia tengah berkembang. Sebuah dorongan jihad baru di Nusantara?

"Tidak juga," kata Noor Huda Ismail. Pengamat terorisme ini merasa jumlah warga Yahudi Indonesia masih terlalu kecil untuk dianggap sebagai ancaman bagi kelompok radikal. Ia melihat isu utama yang bisa menciptakan rekrutmen masih tetap soal kristenisasi.

"Kelompok ini bisa menjadi kuat dan membangun konsolidasi antar mereka kalau ada konflik. Dulu itu diuntungkan situasi di Ambon, Poso dan Mindanau, Filipina. Ketika konflik sudah tidak ada, maka isu kristenisasi jadi agenda utama," tukasnya.

Aman
Berbeda dengan Noor Huda, kelompok Hizbut Tahrir, organisasi yang aktif memperjuangkan kejayaan Islam, ragu apakah komunitas Yahudi bisa aman di Indonesia.

"Perlawanan pasti akan tetap ada. Yahudi yang ditolak itu sebenarnya Yahudi yang dipersepsikan sebagai politik, bukan agama," ujar Ismail Yusanto.

Koordinator penerangan Hizbut Tahrir sepakat bahwa sebagai agama, Yahudi nampaknya tidak dianggap sebagai ancaman di Indonesia. Tetapi sulit memisahkan Yahudi sebagai gerakan agama dan Yahudi sebagai gerakan zionis ataupun sebagai ideologi.

"Kebanyakan warga Indonesia melihatnya sama saja," kata lelaki ini.

Target
Noor Huda mengakui warga Yahudi Indonesia bisa saja jadi target, tapi tidak bisa menjadi sesuatu yang menggerakkan semangat jihad. Kristenisasi bagi kelompok-kelompok radikal, merupakan ancaman lebih nyata ketimbang Yahudi Indonesia. Jihadis tidak bisa membiarkan proses kristenisasi berjalan di depan mata mereka.

Menurut Noor Huda, kesan mengapa yahudi dipandang lebih berbahaya, karena orang banyak tak mengerti sejarah.

"Orang Yahudi dulu sebenarnya lebih nyaman hidup di zaman Islam daripada zaman Kristen. Pembantaian besar-besaran warga Yahudi dalam perang dunia kedua, itu kan terjadi pada zaman Kristen," tandas ahli terorisme yang sempat mengenyam pendidikan di Inggris tersebut.

Yahudi di Indonesia

Jumlah orang yang menjalankan ritual Yahudi sangat sedikit di Indonesia. Jumlahnya konon tak sampai seratus. Tempat ibadah mereka sangat terbatas pula. Sinagoge resmi (peninggalan Belanda) cuma ada di ibukota Jawa Timur, Surabaya. Yang tak resmi, di hotel atau sifatnya rumahan, konon ada di Jakarta dan Medan.

Sinagoge terbaru dibangun di dekat Manado, Sulawesi Utara. Pembangunan simbol Yahudi raksasa(lihat gambar, red) di sebuah bukit di Sulawesi Utara tersebut tidak serta merta pula mengisyaratkan pertambahan drastis warga Yahudi. Apalagi tugu tersebut bukan dirintis oleh orang Yahudi asli, melainkan seorang pemeluk kristen.

Tahun-tahun belakangan beberapa aliran besar Kristen, terutama kelompok karismatik, memang mengagung-agungkan tradisi Yahudi. Bahkan ada yang meyakini pemulihan hubungan dengan Israel dapat memberi berkah tersendiri.

Sabtu, 16 April 2011

Hormat Kepada Bendera RI Hukumnya Haram !

Hormat Kepada Bendera RI Hukumnya Haram !




Salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Ridwan, berpendapat bahwa memberikan hormat kepada bendera adalah tindakan yang tidak diperbolehkan.

Dia berpendapat, manusia tidak sewajarnya menghormati sebuah benda, termasuk bendera. Menurut dia, yang seharusnya dihormati adalah orang yang lebih tua dari kita secara usia. Cara menghormati pun harus ditunjukan dengan etika salah satunya memberikan salam.

“Saya berpendapat seperti ini karena sudah melakukan diskusi dengan sejumlah guru besar di Timur Tengah. Mereka berpendapat bahwa menghormati bendera itu hukumnya haram,” kata Cholil Ridwan sebagaimana dikutip dari okezone, Selasa (22/3/2011).

Namun, Cholil menegaskan bahwa pendapatnya tersebut adalah bersifat pribadi dan tidak membawa lembaga MUI. Sebab, kata dia, MUI belum pernah mengeluarkan fatwa demikian. “Ini hanya pendapat saya pribadi, bukan MUI,” tandasnya.

Bahkan, di salah satu media keagamaan, Cholil secara rinci menuliskan alasannya tentang haramnya hukum menghormat kepada bendera. Cholil mengaku tidak khawatir jika pendapatnya tersebut menimbulkan kontroversi.

“Dalam persoalan seperti ini pro-kontra biasa. Ulama saja masih berdebat soal fatwa haram rokok. Satu sisi ada yang mengharamkan, tapi sisi lain banyak juga ustaz yang merokok. Lagi pula, pendapat saya ini merupakan referensi dari guru besar di Timur Tengah,” tukasnya.
Pendapat HTI
Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto berpendapat, hormat kepada bendera akan menjadi haram hukumnya jika berniat untuk mensucikan benda tersebut. Namun, jika hanya sepintas seremonial saja, tidak menjadi masalah.

“Kalau hormat ke bendera sampai nangis, bahkan sampai benderanya dicium itu bisa dikatakan haram karena cenderung syirik,” kata Ismail sebagaimana dikutip dari okezone, Selasa (22/3/2011).

Bahkan menurut dia, pernyataan seperti itu tidak hanya ditujukkan kepada bendera. Tetapi, seluruh benda yang terlalu disucikan oleh manusia.

“Bahkan jika dalam upacara ada istilah hormat kepada inspektur upacara dan niatnya untuk mengkultuskan inspektur sebagai orang suci itu bisa juga dikatakan syirik,” tandasnya.
Pendapat JAT
Pernyataan pribadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan, mengenai pengharaman melakukan hormat kepada bendera juga mendapat dukungan dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir.

JAT menyebut hormat kepada bendera sama dengan penyembahan terhadap berhala.

“Bagi kita apapun itu hormat dalam konteks ibadah haram hukumnya, penghormatan hanya pantas dilakukan kepada Allah,” ujar Direktur JAT Media Center Sonhadi dikutip dari okezone, Rabu (23/3/2011).

Dia menjelaskan, polemik haram atau tidaknya hormat terhadap bendera ini sudah sejak lama diperdebatkan, yaitu sejak zaman Presiden Soekarno. Kala itu seorang tokoh Persatuan Islam, Ahmad Hassan juga berpendapat bahwa penghormatan terhadap bendera hukumnya haram.

“Memang pada hakikatnya itu jelas haram, karena hormat dilakukan terhadap yang semestinya. Meski masih dikaji lagi, tapi saya kira perlu ada ketegasan dalam hal ini,” tukasnya


nie ad smadav terbaru pro antum bisa insyallah berguna
download