Selasa, 16 November 2010

fungsi air

AIR punya peran penting bagi kesehatan, kebugaran, konsentrasi dan kualitas kehidupan. Sebagian masyarakat belum menyadari bahkan di negara maju bahwa air turut berperan dalam mencegah berbagai penyakit, mengoptimalkan kemampuan fisik dan kualitas kehidupan manusia.

"Gejala dehidrasi seperti bibir kering, sulit BAB, urin berwarna kuning-kecokelatan dengan volume urine yang sering diremehkan," papar Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS.

Menurut Hardinsyah, jika kekurangan air bisa mengganggu fungsi ginjal. Sebab, organ tersebut paling penting untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit.

Hampir semua penyakit seperti hati, jantung, otak, ginjal akan selalu dikaitkan dengan keseimbangan air dan elektrolit yang akan menimbulkan penyulit bila ginjal tidak dapat mengompensasi. Kekurangan 2 persen air tubuh mulai menimbulkan gejala kekurangan air seperti haus dan bibir kering. 4-6% air tubuh hilang, akan terasa sakit kepala, pusing dan lemah.

12 persen hilang, akan sulit mengunyah dan perlu bantuan medik. Kekurangan air sebanyak 15-25% berakibat fatal. "Kurang minum dapat berdampak pada gangguan kesehatan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar, pingsan, dan kematian. Keparahan dampak buruk ini tergantung tingkat dehidrasi yang dialami," paparnya.

Penelitian Hardinsyah di 2008 pada 209 remaja dan 194 orang dewasa di Bandung Barat dan Jakarta Utara menunjukkan, 51,1% remaja berpengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4% remaja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2% yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2% yang mengetahui empat gejala kekurangan air tubuh.

Hanya 35,9% remaja yang tahu bahwa sumber air bagi tubuh juga dapat berasal dari makanan (buah-buahan), dan 34,0% remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak. Hanya 28,6% remaja menjawab benar tentang akibat air yang tidak aman.

"Secara umum pengetahuan orang dewasa tentang air minum lebih baik dibanding remaja, 26,3 % orang dewasa mempunyai pengetahuan yang rendah tentang air minum," tandasnya. Dari segi perilaku atau kebiasaan minum, 62,1% remaja dan 59,8% dewasa lebih menyukai air putih.

Alasan lebih menyukai air putih pada umumnya adalah karena rasa, keamanan, dan kemudahan memperoleh baik pada remaja maupun pada dewasa. Sumber air minum keluarga di daerah penelitian ini pada umumnya berasal dari air galon, air ledeng, air sumur.

Sekira sepertiga dari mereka yang menggunakan air galon adalah galon isi ulang (refill). Lima jenis minuman yang paling disukai selain air putih oleh remaja adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat di rumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu (data ini diurut berdasarkan dari yang paling digemari).

Sedangkan lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah, kopi buatan rumah, jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan. "Sekitar hampir separuh keluarga (45,3%) merasakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum keluarga," ucapnya.

Selanjutnya, rata-rata biaya yang dikeluarkan remaja untuk belanja minuman di luar rumah per minggu adalah Rp18.311 dan pengeluaran biaya dari orang dewasa Rp22.454.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian remaja dan orang dewasa yang diteliti menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan air minum. Perlu upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan dan perilaku minum yang baik dalam konteks gizi seimbang

Selasa, 02 November 2010

pemuda yang membunuh 100 nyawa

Tobat Pembunuh 100 Jiwa

Dari Abu Sa’id al Khudri diriwayatkan bahwa Nabi s.a.w bercerita:

Dahulu sebelum kalian, ada seorang pemuda yang telah membunuh 99 nyawa. Ia kemudian mencari orang alim, dan ditunjukkan kepadanya seorang pendeta. Iapun mendatanginya. Ia mengatakan kepada si pendeta bahwa dirinya telah membunuh 99 jiwa orang dan menanyakan apakah masih bisa bertobat? Pendeta menjawab, “Tidak”. Pemuda itu segera membunuh si pendeta, dan korbannya pun menjadi 100 jiwa.

Setelah itu, pemuda tersebut mencari seorang alim lagi, dan ditunjukkan kepadanya seorang yang alim. Kepada orang alim itu ia menceritakan bahwa dirinya telah membunuh 100 jiwa. Apa ada kesempatan bertobat? Orang alim itu menjawab,” Tentu! Siapa yang bisa menghalangimu untuk bertobat? Pergilah engkau ke tempat itu– orang alim itu menunjukkan suatu tempat–karena di sana orang-orang melakukan ibadah kepada Allah Swt. Beribadahlah bersama mereka. Janganlah engkau kembali ke negerimu, sebab negerimu adalah tempat yang buruk.” Pemuda itu pun pergi. Namun, tatkala ia berada di tengah perjalanan, maut menjemputnya.

Ketika itu, malaikat rahmat dan malaikat azab bertikai. Malaikat rahmat berkata,” Ia datang sebagai orang yang bertobat dengan mengarahkan hatinya kepada Allah Swt.” Malaikat azab menjawab,” Ia sama sekali belum melakukan kebaikan.” Lalu datanglah satu malaikat dalam rupa manusia untuk menengahi mereka berdua. Ia berkata,”Ukurlah jarak antara 2 daerah itu, kemana ia lebih dekat.” Merekapun mengukurnya. Ternyata tempat kematian pemuda itu lebih dekat ke daerah yang dituju sehasta. Maka malaikat rahmat membawanya. (HR. Bukhari dan Muslim)

sumber:

Jamilah al-Mashri,Meraih Ampunan Allah: Metode Membersihkan Hati dari Kotoran dan Dosa, Serambi, Jakarta: 2OO4.

Sabtu, 18 September 2010

dari yang terdzalimi

Dari yang Terdzalimi

Serangan yang dilancarkan secara terus menerus melawan dunia Barat dan kepentingan-kepentingannya semakin meluas dan meningkat frekuensinya. Kasus berkaitan dengan aksi-aksi tersebut harusnya diteliti secara seksama, apa yang menstimulus aksi-aksi tersebut. Aksi-aksi tersebut wajar kalau meningkat karena aksi tersebut merupakan respon terhadap perang yang dilancarkan oleh AS dan sekutu-sekutunya, dan tentunya aksi tersebut akan terus berlanjut.

Pertanyaan yang mesti ditanyakan adalah apa-apa yang menjadi motivasi seseorang sehingga melakukan aksi seperti 11 september 2001 (WTC) dan lain-lain, yang menyebabkan kerusakan dan kematian banyak orang ? apa yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan mutilasi terhadap tubuh-tubuh tentara AS dan meletakkanya di jalan sebagaimana mereka telah melakukan di Fallujah? Apa yang memotivasi seseorang untuk mengikatkan diri mereka dengan bom dan meledakkannya di tengah-tengah musuh yang mana mereka sendiri dapat mengetahui bahwa dengan aksi mereka itu dapat mengorbankan hidup mereka?
Ketika seseorang melakukan kejahatan yang mengerikan seperti mutilasi, menahan orang, membunuh, perbuatan perkosaaan atau menyiksa anak kecil yang dirawatnya sendiri, muncul pertanyaan, apa sebab di balik perbuatan itu ? Apa yang menghantarkan orang melakukan perbuatan tersebut pertama kali ? Analisis dilakukan berdasar latar belakang dari orang ini, masa kecilnya dan didikan/asuhan yang diterimanya, untuk menguraikan kemungkinan alasan untuk menjelaskan sebab perbuatan kejahatan yang buruk itu ?

In gaza



Dari Yang Terdzalimi

Serangan yang dilancarkan secara terus menerus melawan dunia Barat dan kepentingan-kepentingannya semakin meluas dan meningkat frekuensinya. Kasus berkaitan dengan aksi-aksi tersebut harusnya diteliti secara seksama, apa yang menstimulus aksi-aksi tersebut. Aksi-aksi tersebut wajar kalau meningkat karena aksi tersebut merupakan respon terhadap perang yang dilancarkan oleh AS dan sekutu-sekutunya, dan tentunya aksi tersebut akan terus berlanjut.
 
Pertanyaan yang mesti ditanyakan adalah apa-apa yang menjadi motivasi seseorang sehingga melakukan aksi seperti 11 september 2001 (WTC) dan lain-lain, yang menyebabkan kerusakan dan kematian banyak orang ? apa yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan mutilasi terhadap tubuh-tubuh tentara AS dan meletakkanya di jalan sebagaimana mereka telah melakukan di Fallujah? Apa yang memotivasi seseorang untuk mengikatkan diri mereka dengan bom dan meledakkannya di tengah-tengah musuh yang mana mereka sendiri dapat mengetahui bahwa dengan aksi mereka itu dapat mengorbankan hidup mereka?
Ketika seseorang melakukan kejahatan yang mengerikan seperti mutilasi, menahan orang, membunuh, perbuatan perkosaaan atau menyiksa anak kecil yang dirawatnya sendiri, muncul pertanyaan, apa sebab di balik perbuatan itu ? Apa yang menghantarkan orang melakukan perbuatan tersebut pertama kali ? Analisis dilakukan berdasar latar belakang dari orang ini, masa kecilnya dan didikan/asuhan yang diterimanya, untuk menguraikan kemungkinan alasan untuk menjelaskan sebab perbuatan kejahatan yang buruk itu ?

Seorang psikolog akan memulai analisisnya dari mentalitas seseorang yang membawa semua kemungkinan faktor yang perlu untuk dipertimbangkan dalam rangka mencoba dan memahami alasan dari orang ini dan diakhir analisis mereka akan ditemukan dalam beberapa eksperimen pasti bahwa kekejaman/ kebiadaban yang terjadi pada masa kanak-kanak mereka mengakibatkan mereka melakukan cara/ sikap ini pula dikemudian hari kelak dalam kehidupannya.

Semua proses di atas merupakan investigasi analisis yang dilakukan untuk mencoba dan memahami kenapa seseorang melakukan sebuah kejahatan sehingga dari sini dapat diambil cara untuk mencegahnya, akan tetapi ketika ada orang melakukan perbuatan terorisme tidak ada satu risetpun dilakukan, terlebih orang yang melakukan perbuatan tersebut dipercayai dengan propaganda bahwa semua Muslim adalah ekstrimis dan memiliki sifat alamiah membunuh orang lain. Propaganda ini akan berpengaruh mengalihkan umat dari kebenaran sebab perbuatan tersebut dan kebenaran alasan kenapa mereka melakukannya.

Mari kita teliti mentalitas rata-rata Muslim yang ada di negara seperti Iraq, Afghanistan atau Palestina, semua orang Muslim yang hidup di sana menghadapi tekanan dan pertumpahan darah selama bertahun-tahun. Hidup di negeri tersebut, seseorang akan berhadapan dengan kematian dan kehancuran setiap hari, dengan realita ancaman atas kehidupannya sendiri sewaktu-waktu. Bom-bom terus menerus meledak di negerimu tanpa pandang bulu, merusak rumah-rumahmu dan menghancurkan mesjid-mesjid di lokasimu menjadi puing-puing sehingga jumlahnya menjadi sedikit, membunuh keluargamu dan teman-temanmu, memperkosa wanita-wanita kaummu, semua kejadian itu terjadi dengan menggunakan kekerasan secara paksa dan kamu sendiri yang menyaksikan semua itu.

Di Palestina umat muslim disana dihinakan setiap hari dengan menjalani cek keamanan sewaktu-waktu yang membuat perasaan seperti aneh hidup di negeri sendiri, tugas yang sederhana menjadi tugas yang komplek dan beban yang berat. Di Iraq umat muslim menghadapi ancaman yang serupa, mereka menjalani pemeriksaan keamanan sewaktu-waktu oleh kekuatan penjajah. Orang-orang tersebut memiliki kehidupan yang hancur karena akibat dari kekuatan agresi, mereka hidup dalam kegelisahan, hidup dalam ketakutan dengan ancaman serangan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba. Umat muslim yang hidup disana melihat komunitasnya dimusnahkan, kaumnya dipenjara dan disiksa, mereka kehilangan semua yang mereka miliki dan barang-barang harta benda yang mereka punyai akibat bom dan perampasan. Kehormatan mereka dihinakan, keimanan/keyakinan mereka diolok-olok dan intelegensi mereka juga dicela/dihina. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, mentalitas apa yang dimungkinkan ada pada orang-orang yang mengalami peristiwa seperti itu?

Setelah mengetahui semua pengalaman hidup yang mereka (umat muslim) alami pihak musuh sama sekali tidak menyesal terhadap apa yang telah mereka lakukan dan tidak peduli terhadap semuanya itu, pihak musuh hanya peduli pada diri mereka sendiri dan kepentingan-kepentingannya. Musuh berniat untuk mencuri harta umat dengan mengklaim bahwa mereka datang untuk menolong umat muslim dengan tangan yang terbasuh oleh darah yang disembunyikan dipunggung mereka. Umat muslim hanya bisa melihat bahwa mereka memiliki satu musuh yaitu orang-orang salib yang bersekutu dengan AS, umat muslim melawan mereka dengan kemarahan dan kebencian yang amat besar terhadap mereka karena merekalah yang menjadi sebab atas semua masalahnya. Orang-orang muslim tersebut secara realita tidak memiliki senjata untuk berperang kecuali dengan apa yang mereka miliki yaitu digerakkan oleh iman mereka (keyakinan dalam Islam) seperti seseorang yang mengorbankan hidupnya untuk menciptakan bahaya atas musuh adalah sesuatu yang bisa dia lakukan, dalam beberapa kasus hanya itulah sesuatu yang bisa dia perbuat.

Sama halnya dengan seseorang yang melakukan aksi 11 September dan bom di Madrid karena tidak ada sesuatupun perbandingan penderitaan apapun yang melebihi dari apa yang telah dia dan teman-temannya alami. Mentalitasnya telah membawanya pada kebencian yang sangat terhadap musuh (AS) dan perbuatannya merupakan respon/tanggapan terhadap apa yang telah mereka alami. Dalam faktanya, seluruh generasi dari umat akan terlahir dengan membawa mentalitas ini dan akan menghantarkan pada kemusnahan rezim Barat dimasa yang akan datang dan itu merupakan cita-cita mereka dalam dien. Apakah mengherankan jika nanti mendengar bahwa umat muslim melakukan aksi teror melawan rezim Barat sebagai salah satu aksi yang berarti mempertahankan diri mereka? Apakah heran mengetahui bahwa umat muslim membawa kebencian terhadap rezim Barat? Dan menyimpan kebencian pula terhadap orang-orang yang mendukung dan mengizinkan pemerintahannya meneruskan tekanan/kedhaliman ini? Apakah mengherankan jika umat muslim menginginkan rezim Barat pergi dari tanah-tanah mereka dan mengambil hak “kebebasan” dan kemerdekaan mereka?

Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terekspos aksi-aksi seperti itu, coba tebak tipe mentalitas apa yang akan dimiliki atas anak yang dibesarkan dengan lingkungan demikian? Dapat dipastikan anak ini akan mengetahui bahwa AS adalah negara yang harus bertanggung jawab atas pembunuhan keluarganya, pengrusakan komunitasnya, pemerkosaan saudara-saudaranya, pencurian atas kekayaannya dan sebab atas semua bahaya dan penderitaan yang telah dialaminya. Seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan ini akan memiliki gambaran yang jelas siapa orang yang patut disalahkan atas situasi ini dan siapa realita musuhnya. Anak ini akan tumbuh menjadi seorang mujahid, orang yang tidak menginginkan apapun melainkan pembalasan dendam atas musuh untuk apa yang telah mereka lakukan, misi dalam hidupnya adalah menciptakan kerusakan yang maksimal kepada musuhnya atas penderitaan dan kesedihan yang mendalam yang terpaksa dia tahan selama ini. Dia akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk mengalahkan kedholiman rezim tersebut dan membebaskan orang-orang dari pembunuhan yang kejam serta membebaskan orang-orang dari politik hegemoni yang diterapkan di negeri mereka.

Mentalitas ini bagaimanapun tidak hanya terbatas pada orang-orang yang tinggal dan hidup di negara tersebut, lebih dari itu mentalitas tersebut teraplikasi atas seluruh umat muslim yang ada di dunia karena kita diikat secara bersama-sama oleh iman. Karena itulah kita disatukan dalam satu persaudaraan. Rasulullah Muhammad SAW. Mengatakan ; umat muslim adalah satu bangsa, tanah kita adalah satu dan perang kita adalah satu. Dalam riwayat lain Beliau bersabda : Bahwa umat muslim adalah satu tubuh, ketika satu bagian tubuh menderita maka bagian tubuh yang lain akan merasakan sakit. Karenanya rasa lapar, rasa takut, rasa sakit dan derita yang dirasakan oleh umat muslim di negara-negara tersebut secara langsung juga dirasakan oleh kita dalam hati kita, tangisan mereka dan jeritan mereka didengar oleh kita karena itulah kita harus meresponnya, airmata mereka adalah air mata dari ibu dan bapak kita, penderitaan mereka adalah penderitaan dari keluarga kita, pembunuhan dan tertumpahnya darah mereka adalah pembunuhan dan tertumpahnya darah dari komunitas kita, penghinaan terhadap mereka adalah penghinaan buat kami juga, perang mereka adalah perang kami pula dan respon mereka adalah respon kami.

Dunia menyaksikan gambaran dari tahanan-tahanan muslim di Iraq, gambaran yang dimunculkan ke dunia bahwa tahanan-tahanan muslim di Iraq penuh dengan kebiadaban dan siksaan yang kejam, tidaklah itu dilakukan kecuali oleh orang-orang yang berusaha menimpakan kesalahan pada orang lain. Kenyataannya kebohongan semacam ini memang diciptakan di Iraq dan ini suatu hal yang amat menggelikan, ini adalah bukti tanpa keraguan bahwa kekuatan AS dan Inggris telah terlibat di dalamnya selama beberapa tahun yang lalu dimana pemerintah setempat telah mengetahui akan hal itu dan mereka dengan sengaja tampak tidak tahu menahu supaya praktek ini tampak sebagai suatu yang wajar terjadi. Mereka berusaha untuk tutup mulut agar kebenaran yang sesungguhnya tidak terketahui oleh dunia. Pemerintah Barat tidak peduli akan kehidupan dan kehormatan umat muslim, mereka tidak peduli tentang penderitaan dan kehinaan yang kita alami, mereka hanya memperdulikan posisi mereka dan mengambil manfaat dari posisinya itu. Mentalitas apa yang dapat kamu prediksi pada orang yang mengalami penderitaan di bawah kedzoliman para tentara AS dan sekutunya? Mentalitas apa yang akan dibawa oleh seseorang yang menyaksikan siksaan demi siksaan atau mendengar aksi-aksi seperti itu selain melakukan perlawanan terhadap mereka.

Siksaan yang kita terima di Iraq bukan suatu berita yang baru bagi umat muslim, kita telah mengalami perlakuan seperti ini dari rezim-rezim terdahulu sebelumnya beberapa kali akan tetapi satu hal yang nyata dalam benak kami berkaitan dengan airmata buayamu dan permintaan maafmu, kami berjanji bahwa kami tidak akan pernah melupakan perbuatan kebiadaban ini dalam menindas umat kami dan kami tidak akan pernah mampu menghapus tangisan dari umat kami dari ingatan kami. Kami berjanji bahwa kami tidak akan pernah beristirahat hingga setiap tetesan darah yang keluar dari umat muslim dapat terbalaskan dan setiap airmata yang tertumpahkan atas apa yang mereka lakukan dapat tergantikan. Kami berada di antara umat yang di dalamnya terdapat orang-orang yang akan mencurahkan kehidupan mereka agar dapat menjamin bahwa ini akan menjadi sebuah realita, orang yang menginginkan kematian di jalan Allah dimana kamu justru menginginkan kehidupan, orang yang tidak takut kepada siapapun melainkan hanya kepada Allah SWT yang maha kuasa. Tentara Allah di muka bumi ini akan mencari kamu dimanapun kamu berada dan mereka akan membawamu kepada kematian dan kerusakan dimana kamu telah melakukannya kepada kami.

Ya Allah! Ampunilah kami jika kami lalai dalam melaksanakan kewajiban kami terhadap-Mu, Ampunilah kami jika kami membiarkan umat kami terlarut dalam kemalasan atau mengejar kepuasan terhadap diri sendiri. Ya Allah! Ampunilah kami jika kami tidak merespon tangisan dari saudara-saudara kami, ampunilah kami karena membiarkan umat turun tingkatan keimanannya.

Ya Allah! Hadirkanlah dari umat ini orang yang berdiri tegap untuk mempertahankan kehormatan umat muslim, hadirkanlah orang yang berjuang mengembalikan kemuliaan umat kami, hadirkanlah orang yang akan selalu meninggikan kalimat-Mu.

Ya Allah! Kuatkanlah umat muslim, kembalikanlah kehormatan dan martabat umat muslim.

Ya Allah! Hancurkanlah musuh-musuh Islam dan kaum muslimin, hancurkanlah orang-orang kafir dan kekuasaan mereka yang menguasai kami, jatuhkanlah dan hinakanlah orang-orang kafir sebagaimana mereka telah melakukannya pada kami.

Ya Allah! Jadikanlah kami berada diantara orang-orang yang berperang dan berjuang untuk mencapai rahmat-Mu di akherat kelak.